Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menyebut Pakar Telematika Roy Suryo telah menyebarkan fitnah buntut pernyataannya terkait mikrofon cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024 hingga membuat gaduh di media sosial.
Hasyim mengatakan debat berlangsung secara spontan, sehingga tidak ada contekan maupun bisikan yang diterima cawapres saat debat berlangsung.
“Debat spontan, enggak mungkin didikte, dengerin bisikan atau baca contekan. Roy suryo memang tukang fitnah,” kata Hasyim dalam keterangannya, Minggu (24/12).
Hasyim menegaskan ketiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming dan Mahfud MD menggunakan alat yang sama. Ia pun membantah memberikan ear feeder kepada Gibran.
“Semua cawapres pake alat yang sama. Semua cawapres pake tiga mic untuk antisipasi ada mic yang mati. Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan dicantolin di kuping,” jelasnya.
Hasyim mengatakan publik bisa memastikan kepada stasiun tv penyelenggara dan tim pasangan capres cawapres jika tiga alat yang digunakan itu merupakan mikrofon.
Ia menyatakan KPU sebagai pihak penyelenggara debat siap bertanggungjawab.
“Semua cawapres bisa ditanya dan juga station tv penyelenggara debat, dan juga Tim Paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mic, bisa ditanya. Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab,” ucap Hasyim.
Sebelumnya, Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti jumlah mikrofon yang digunakan Gibran saat debat cawapres. Ia menyebut Gibran mengenakan tiga alat yakni clip on, hand held, dan earphone.
Menurutnya, jumlah mikrofon yang digunakan Gibran berbeda dengan jumlah mikrofon yang digunakan oleh Cak Imin dan Mahfud MD. Roy pun meminta agar KPU berlaku adil kepada semua peserta debat.
“Untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil. Apa gunanya juga ada earphone ? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa dua calon yang lain beda?” tulis Roy dalam akun X, Jumat (22/12). https://tampansamping.com/