Tabrak Penerjun Payung di Angkasa Hingga Tewas, Pilot Ini Dilarang Terbang

Jakarta – Seorang pilot yang menabrak penerjun payung di udara dengan sayap pesawat diputuskan bersalah. Pilot itu dilarang terbang.
Melansir Nzherald, Jumat (24/11/2023), kejadian mengenaskan tersebut menimpa seorang penerjun payung bernama Nicolas Galy (40). Dia merupakan salah satu dari 10 penerjun payung dalam penerbangan di udara Toulouse, Prancis.

Galy adalah salah satu dari dua penumpang yang terjun dari pesawat di ketinggian sekitar 14 ribu kaki dengan mengenakan pakaian sayap yang ramping.

Nahas, petualangannya itu berakhir dengan tragedi. Diduga hanya sekitar 20 detik selepas ia terjun, tubuhnya langsung tersambar dengan sayap pesawat. Kepalanya terputus dari tubuhnya dan dia pun tewas.

Insiden tersebut terjadi pada 2018, tetapi baru saja diajukan ke pengadilan di Prancis.

Le Parisien melaporkan bahwa tidak ada konsultasi mengenai jalur penerbangan yang akan diambil pesawat setelah lompatan.

Selain itu, pilot yang disebutkan oleh media Prancis sebagai Alain C (64), dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang tidak disengaja tersebut.

Sekolah sky diving tempat dia bekerja, Midi-Pyrénées Skydiving School Association, juga didenda sebesar 20.000 euro atas insiden mematikan tersebut.


Sang pilot merasa sangat terpukul dan mengatakan kepada pengadilan bahwa insiden itu adalah tragedi dalam hidupnya. Di sisi lain, ia tetap bersikeras bahwa tidak melakukan kesalahan.

Dia justru menyalahkan Galy atas insiden tersebut. Ia mengklaim bahwa penerjun payung tersebut menyimpang dari rencana penerbangan dan menuduh dia berperilaku sembrono sebelum meninggal. Dia yakin sudah menjauhi para penerjun sebelum mulai turun.

Namun, Galy adalah seorang penerjun payung yang berpengalaman dengan 226 kali penerjunan. Meskipun demikian, Alain mengklaim bahwa Galy tidak mengikuti jalur yang diharapkan dan tidak seharusnya berada di jalur tersebut.

“Dia sejajar dengan pesawat… Itu bukan tanggung jawab saya, saya pikir jalur penerbangan saya masuk akal,” ujar Alain membela diri.

“Ini adalah tragedi dalam hidup saya, tetapi saya tidak bersalah,” dia menambahkan.

Terungkap di pengadilan bahwa Alain terbang dengan lisensi yang tidak valid pada saat tragedi itu terjadi.

Hak terbangnya dibatasi oleh otoritas penerbangan Prancis karena kondisi medis.

Pengacara kerabat korban mengecam sang pilot, dengan mengatakan bahwa ia “sangat ceroboh dan lalai,”.

Hasil persidangan membuat Alain dijatuhi hukuman percobaan dan dilarang terbang. https://sisipkan.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*